Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% pada kuartal keempat 2024, melampaui ekspektasi banyak ekonom. Pemulihan ini didorong oleh peningkatan investasi asing di sektor manufaktur dan teknologi hijau, terutama setelah pemerintah memperkuat kerangka peraturan untuk menarik investor global.
Sektor konsumsi domestik juga tumbuh pesat, berkat meningkatnya daya beli masyarakat yang dipicu oleh kenaikan gaji minimum dan stimulus fiskal pemerintah.
Kenaikan harga komoditas seperti nikel dan minyak kelapa sawit turut menyumbang pada surplus neraca perdagangan yang terus berlanjut hingga akhir tahun.
Pemerintah melaporkan bahwa sektor ekspor mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,8%, dengan negara-negara Asia dan Eropa menjadi tujuan utama. Hal ini memberikan ruang lebih besar bagi pemerintah untuk melanjutkan proyek infrastruktur strategis.
Namun, tantangan tetap ada, terutama dari ketidakpastian global seperti perlambatan ekonomi di Tiongkok dan potensi kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS. Pemerintah menyatakan optimisme bahwa reformasi struktural, seperti digitalisasi UMKM dan deregulasi sektor tenaga kerja, dapat menjaga momentum pertumbuhan pada tahun 2025. ***


